Bekasi, Magnet Baru Investasi Properti di Timur Jakarta

oleh -117 Dilihat
oleh

Bekasi Kian Menjadi Magnet Investasi Properti dan Industri

Diskusi Bekasi — Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah Bekasi kian mencuri perhatian sebagai salah satu kawasan paling menjanjikan di sektor properti dan industri. Julukan sunrise property kini semakin melekat kuat, seiring derasnya arus investasi dari para pengembang besar yang membangun perumahan modern, kawasan komersial, serta memperluas pusat industri di kawasan satelit timur Jakarta ini.

Menurut Associate Director Research and Consulting Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea, ada empat faktor utama yang membuat Bekasi begitu menarik bagi investor: aksesibilitas yang kian mudah, pembangunan infrastruktur yang masif, ketersediaan lahan luas dengan harga lebih terjangkau dibanding Jakarta, serta pertumbuhan populasi yang sangat pesat.

“Pembangunan infrastruktur di Bekasi sangat pesat. Proyek seperti Jalan Tol Layang Jakarta–Cikampek II Elevated dan Lintas Rel Terpadu Jabodebek benar-benar mengubah wajah Bekasi. Kini masyarakat punya pilihan transportasi publik berbasis rel yang efisien, sehingga tidak lagi sepenuhnya bergantung pada kendaraan pribadi,” ujar Martin.

Aksesibilitas Jadi Kunci

Kemudahan akses menjadi magnet besar bagi para pengembang properti nasional. Berbagai infrastruktur baru memperpendek waktu tempuh dari Bekasi ke Jakarta maupun ke kawasan industri di Karawang dan Cikarang. Selain itu, kehadiran transportasi publik modern juga menumbuhkan minat masyarakat untuk tinggal di kawasan ini.

Harga tanah yang masih relatif lebih rendah dibanding wilayah barat Jakarta memberi ruang bagi para pengembang untuk membangun proyek skala besar, sesuatu yang kian sulit dilakukan di wilayah pusat ibu kota. Hal ini mempercepat transformasi Bekasi dari sekadar kawasan industri menjadi kota modern dengan fasilitas lengkap.

Pusat Industri Nasional dan Urbanisasi Cepat

Selain menjadi kawasan hunian, Bekasi telah lama dikenal sebagai salah satu pusat industri terbesar di Indonesia. Ribuan pabrik dan perusahaan beroperasi di wilayah ini, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Arus pekerja, terutama dari kalangan milenial dan Gen Z, mendorong permintaan tinggi terhadap hunian terjangkau yang dekat dengan lokasi kerja.

Kondisi ini berdampak langsung terhadap geliat pasar properti, baik di segmen penjualan maupun sewa. Kehadiran masyarakat urban dalam jumlah besar juga menumbuhkan sektor pendukung, mulai dari sekolah dan universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan modern, hingga area rekreasi.

Pengembang Besar Pasang Strategi

Melihat momentum tersebut, PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) melangkah penuh optimisme. Melalui proyek pengembangan kota modern Lippo Cikarang Cosmopolis, perusahaan berupaya menghadirkan produk properti yang selaras dengan kebutuhan masyarakat urban dan pasar masa depan.

Presiden Direktur LPCK, Marlo Budiman, mengungkapkan kinerja perusahaan sepanjang semester I 2025 menunjukkan tren yang sangat positif. LPCK berhasil mencatat pra-penjualan Rp791 miliar, atau sekitar 48 persen dari target tahunan, sementara pendapatan melonjak hingga Rp2,24 triliun, tumbuh 224 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kepercayaan konsumen adalah kunci. Karena itu, kami berkomitmen menyelesaikan pembangunan tepat waktu dan memastikan serah terima berjalan sesuai jadwal,” tegas Marlo.

Kontributor utama pra-penjualan berasal dari segmen residensial (52%) dan komersial (40%), sedangkan lahan industri menyumbang 8%. Total penjualan mencapai 688 unit dari berbagai proyek unggulan seperti XYZ Series, Q Series, Cendana Spark, dan The Allegra @ Casa de Lago.

Kota Mandiri dengan Fasilitas Lengkap

Dengan proyek yang terus berkembang dan permintaan pasar yang tinggi, Lippo Cikarang menegaskan posisinya sebagai salah satu pengembang properti terbesar di kawasan timur Jakarta. Wilayah ini telah berkembang menjadi kota mandiri dengan fasilitas lengkap—mulai dari kawasan hunian, pusat pendidikan, layanan kesehatan modern, hingga kawasan industri berskala internasional.

Tentang Lippo Cikarang

Lippo Cikarang berdiri di atas lahan seluas ±3.250 hektare di kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Hingga kini, LPCK telah membangun lebih dari 20.400 unit rumah, dengan populasi sekitar 71.900 jiwa. Setiap hari, sekitar 683.900 orang bekerja di 1.576 fasilitas manufaktur yang beroperasi di kawasan ini.

LPCK merupakan anak usaha dari PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), salah satu platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia. LPKR memiliki kehadiran di 26 provinsi dan 56 kota dengan total aset sebesar Rp13,6 triliun per 31 Desember 2024. Bisnisnya mencakup pengembangan real estate, layanan kesehatan, dan gaya hidup dengan portofolio lahan yang luas serta pendapatan berulang yang solid.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.