Upacara Hari Pahlawan ke-80 di Kabupaten Bekasi: Semangat Gotong Royong dan Kebersamaan dalam Pembangunan
Diskusi Bekasi — Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-80 di Plaza Pemkab Bekasi, Senin (10/11/2025). Upacara berlangsung khidmat dan dihadiri Forkopimda, Aparatur Sipil Negara (ASN), serta perwakilan masyarakat dari berbagai elemen, termasuk tokoh pemuda, veteran, dan organisasi kemasyarakatan.
Kegiatan ini menjadi salah satu momentum penting bagi pemerintah daerah untuk mengenang jasa para pahlawan, sekaligus menegaskan tekad kebersamaan dalam membangun Kabupaten Bekasi yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Sambutan Bupati Bekasi
Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menyampaikan bahwa semangat perjuangan para pahlawan harus terus hidup dalam setiap langkah pembangunan daerah. Menurutnya, peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni, tetapi juga pengingat bahwa perjuangan saat ini dilakukan melalui kebersamaan, gotong royong, dan pelayanan masyarakat yang ikhlas.
“Alhamdulillah, pada hari ini kita bersama Forkopimda Kabupaten Bekasi dan seluruh ASN memperingati Hari Pahlawan ke-80. Seperti pesan Bapak Presiden yang saya bacakan, kita harus tetap semangat membangun di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, serta sarana dan prasarana,” ujar Bupati Ade.
Ia menekankan, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing atau senjata, melainkan melalui kolaborasi antara pemerintah, legislatif, Forkopimda, TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, dan masyarakat. Bila semua pihak bersatu, seluruh program pembangunan dan misi daerah dapat terlaksana dengan baik.
“Kita bukan lagi berjuang dengan bambu runcing, tapi dengan tekad kebersamaan dan gotong royong. Bila pemerintah, legislatif, Forkopimda, TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, dan masyarakat bersatu, seluruh program pembangunan dan misi daerah bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Makna Hari Pahlawan dalam Konteks Kabupaten Bekasi
Peringatan Hari Pahlawan ke-80 di Kabupaten Bekasi tidak hanya sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi pengingat tanggung jawab generasi saat ini dalam melanjutkan perjuangan. Beberapa poin penting yang ditekankan dalam upacara ini antara lain:
-
Kolaborasi antarinstansi dan masyarakat
-
Upaya pembangunan daerah tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, sektor pendidikan, dan masyarakat umum.
-
-
Peningkatan pelayanan publik
-
Peringatan ini menjadi momentum evaluasi capaian program di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan ketenagakerjaan, agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
-
-
Semangat gotong royong sebagai inti pembangunan
-
Gotong royong menjadi simbol penting, menekankan bahwa pembangunan yang berhasil adalah hasil kerja bersama dan kepedulian sosial antarwarga.
-
Harapan dan Aksi Nyata
Bupati Ade mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dan berorientasi pada kepentingan masyarakat dalam setiap kebijakan dan program pembangunan. Beberapa langkah yang menjadi fokus pemerintah Kabupaten Bekasi antara lain:
-
Percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung mobilitas dan ekonomi lokal.
-
Program kesehatan dan pendidikan yang inklusif, menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
-
Penguatan ketahanan sosial dan ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat dan pelatihan keterampilan.
-
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap kebijakan memiliki dampak positif yang nyata.
Bupati menegaskan bahwa semangat kepahlawanan harus diterjemahkan ke dalam tindakan nyata: setiap warga, ASN, dan aparat pemerintah memiliki peran untuk terus membangun daerah, menjaga kerukunan, serta memperkuat solidaritas sosial.
“Hari Pahlawan bukan hanya mengenang jasa para pejuang terdahulu, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk meneruskan perjuangan mereka melalui kerja keras, gotong royong, dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bekasi,” pungkas Bupati Ade.
Upacara diakhiri dengan doa dan penghormatan kepada para pahlawan, diikuti penyerahan bunga dan penghormatan simbolik dari berbagai elemen masyarakat, menegaskan komitmen Kabupaten Bekasi untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berdaya saing.



