Diskusi Bekasi – Kementerian Sosial (Kemensos) resmi memulai uji coba program Sekolah Rakyat di dua lokasi, yakni Sentra Handayani, Jakarta Timur, dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya dari kelompok Desil 1 dan 2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sekolah ini bersifat berasrama dan mencakup jenjang SD hingga SMA, dengan pendekatan pendidikan formal di siang hari dan pembentukan karakter di malam hari.
Simulasi 24 Jam Persiapan Menyambut Tahun Ajaran Baru
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh aspek sebelum siswa benar-benar memulai pendidikan.
“Hari ini kita melakukan simulasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan selama 24 jam penuh. Mulai dari registrasi, pembagian kamar, hingga pemetaan bakat siswa,” ujar Gus Ipul di Sentra Handayani, Jakarta Timur.
Selama simulasi, para siswa mengikuti serangkaian kegiatan, antara lain:
-
Pemeriksaan kesehatan gratis (gigi, tekanan darah, penglihatan, pendengaran).
-
Talent Mapping & Tes Talent DNA berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk mengidentifikasi potensi siswa.
-
Pengenalan sistem pembelajaran digital berbasis Learning Management System (LMS).
-
Pembagian perlengkapan sekolah, termasuk seragam, sepatu, alat tulis, hingga kebutuhan kebersihan pribadi.
Gus Ipul menekankan bahwa seluruh kebutuhan siswa, termasuk tempat tinggal dan konsumsi, akan ditanggung pemerintah. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban orang tua sekaligus memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap mendapatkan pendidikan terbaik.
Pendidikan Berkualitas Tanpa Biaya
Salah satu orang tua siswa, Aan Kadarwati (47), mengungkapkan rasa syukurnya karena putrinya, Novita Ardila Putri, bisa bersekolah di Sekolah Rakyat jenjang SMP.
“Anak saya ingin mondok (pesantren), tapi saya tidak sanggup membiayainya. Ketika ditawari masuk Sekolah Rakyat oleh ketua PKH (Program Keluarga Harapan), saya langsung bersyukur,” kata Aan.
Novita bercita-cita menjadi Polwan, dan melalui Sekolah Rakyat, ia berharap bisa meraih impiannya tanpa terkendala biaya pendidikan.
Fasilitas Lengkap: Asrama, Ruang Kelas, hingga Lapangan Olahraga
Gus Ipul turut meninjau fasilitas asrama dan ruang belajar di Sentra Handayani. Setiap kamar diisi empat siswa, dilengkapi dengan:
Baca Juga: Ayah Tiri di Bekasi Perkosa Anak Tirinya Berkali-kali Selama 2 Tahun
-
Tempat tidur bertingkat
-
Meja belajar
-
Lemari pakaian
-
Kipas angin
Selain itu, terdapat lapangan basket dan ruang kelas modern yang sudah menggunakan sistem LMS (Learning Management System). Di dalam kelas, siswa sudah mulai belajar Bahasa Indonesia menggunakan laptop yang disediakan sekolah.
100 Titik Rintisan di Seluruh Indonesia
Sebanyak 63 titik akan memulai matrikulasi pada 14 Juli 2025, sementara 37 titik lainnya menyusul di akhir bulan.
Beberapa lokasi rintisan di Jakarta dan Jawa Barat meliputi:
✅ Sentra Handayani, Jakarta (75 siswa SMP)
✅ STPL Bekasi (180 siswa SMA)
✅ Sentra Phalamarta Sukabumi
✅ Sentra Wyataguna Bandung
✅ Sentra Galih Pakuan Bogor
Pemerintah juga sedang mempersiapkan 100 titik tambahan dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan. Targetnya, 200 titik Sekolah Rakyat akan menjangkau lebih dari 20.000 siswa kurang mampu sekaligus memberikan program pemberdayaan bagi orang tua mereka.
Pendidikan Holistik: Akademik, Karakter, dan Keterampilan Hidup
Sekolah Rakyat tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga pembentukan karakter melalui:
Penguatan nilai agama
Pelatihan kepemimpinan
Keterampilan hidup (life skills)
Program Sekolah Rakyat menjadi terobosan penting dalam mengurangi kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Jika berjalan optimal, Sekolah Rakyat bisa menjadi model pendidikan inklusif yang menginspirasi negara lain.
